Sistem Peredaran Darah

Seperti yang diketahui bahwa darah berwarna merah karena mengandung pigmen merah pembawa zat besi atau Fe, yang dikenal dengan Hemoglobin. Hemoglobin ini mengikat oksigen dan selanjutnya diangkut ke seluruh tubuh. 

Warna merah darah dapat berubah- ubah sesuai dengan kandungan dari oksigen. Darah manusia juga mengandung keping darah atau trombosit dan sel darah putih atau leukosit. 

Jenisnya dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu limfosit, monosit, basofil, netrofil, dan eosinofil. Plasma darah tersusun atas air, protein, mineral, dan bahan organik. 


Eritrosit atau sel darah merah merupakan bagian utama dari darah dan dibentuk oleh sumsum merah tulang. Pembentukan eritrosit disebut dengan eritropolesis. Bentuk eritrosit yaitu tidak memiliki inti, cakram bikonkraf, volume rata- rata 83 mikrokubik, diameter 8 mikron, tidak dapat bebas bergerak, dan tidak mampu menembus dinding kapiler. 

Leukosit atau sel darah putih berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh dan dibentuk di retikuloendotelium sumsum merah tulang. Leukosit memiliki ukuran 6-12 milimikron dan dapat bergerak bebas secara amoebid serta dapat menembus dinding kapiler atau diapendensis. 
Trombosit atau keping- keping darah berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka dan dibentuk di sumsum tulang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuk trombosit yaitu bulat atau lonjong dan tidak memiliki inti. 

Plasma darah merupakan cairan darah yang memiliki komposisi 55% tersusun atas protein sebanyak 8% terdiri dari albumin, protrombin, fibrinogen, globulin, dan hormon; air sebanyak 90%; bahan organik sebanyak 0,1% terdiri dari glukosa, asam amino, lemak, urea, asam urat, enzim, dan antigen; dan garam mineral sebanyak 0,9% terdiri dari NaCl, NaHCO3, garam kalsium, fosfor, magnesium, dan besi.

Letak jantung manusia berada di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri dan ukurannya kurang lebih sama dengan kepalan masing – masing orang. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah, yang tersusun atas tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium, dan perikardium. 

Peredaran darah manusia dibedakan menjadi dua yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Sistem peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru – paru kembali menuju jantung. 

Sistem peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung atau ventrikel kiri beredar ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung atau atrium kanan.

Peredaran getah bening atau limfe merupakan sistem peredaran yang paralel dengan sistem peredaran darah. Peredaran getah bening yang diedarkan yaitu cairan limfe, yang berisi sel darah putih, keluar dari sistem peredaran darah melalui pembuluh kapiler darah dan lemak yang diserap oleh pembuluh kill pada usus manusia. 

Sistem peredaran getah bening berfungsi untuk mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan mengedarkan atau transportasi lemak ke seluruh tubuh. Sistem peredaran getah bening terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe, dan cairan limfe. 

Penggolongan darah yang dikenal yaitu ABO dan ditemukan oleh Karl Landsteiner dari Austria. Menurut penggolongan darah Landsteiner, darah dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Dasar pemberian nama jenis darah dari ada tidaknya dan jenis dari aglutinogen yang terkandung oleh darah.

Klasifikasi penggolongan darah, berdasarkan pada aglutinin dan aglutinogen yaitu:
  1. orang yang tidak memiliki antigen, namun memiliki anti α dan β, digolongkan O.
  2. orang yang memiliki antigen A dan B, namun tidak memiliki anti α dan β, digolongkan darah AB.
  3. orang yang memiliki antigen B, namun memiliki anti α,  digolongkan darah B.
  4. orang yang memiliki antigen A tidak memiliki anti α, melainkan anti β dalam serum plasma, digolongkan darah A .

Demikian penjelasan sistem peredaran darah manusia. Semoga bermanfaat. 

Komentar