Struktur dan Fungsi Sel

Setiap tubuh dalam organisme tersusun dari sel. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, tahun 1665. Hooke mengamati sayatan gabus menggunakan mikroskop dan mengamati adanya ruang – ruang yang kosong yang menyusun gabus.

Ruang kosong tersebut dinamakan dengan sel. Di mana sel berasal dari kata selula (berarti kamar). Brown (1831) menyatakan sel merupakan ruangan yang kecil. Ruangan yang dibatasi oleh membran dan berisi cairan sel atau protoplasma. 


Tahun 1838, Mathias J. Schleiden dan Theodor Schwann menyatakan teori sel. Di mana setiap organisme tersusun dari satu atau lebih sel. Sel tersebut berasal dari sel – sel yang sebelumnya.

Berdasarkan keberadaan membran nukleus, sel dibedakan menjadi dua, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik memiliki karakteristik yaitu ukuran sel 0,2 – 2,0 µm; flagela disusun dari dua protein penyusun; ditinjau dari inti sel, sel ini tidak ada membran inti, membentuk nukleid, dan tidak ada anak inti sel atau nukleolus; tidak memiliki organel bermembran ganda; memiliki dinding sel, tipe dinding sel bakteri, pada umumnya tersusun dari peptidoglikan; ditinjau dari sitoplasma, tidak memiliki sitoskeleton; ukuran ribosomnya kecil yaitu 70s; membran plasmanya tidak ada karbohidrat dan pada umumnya memiliki sedikit steroid; pembelahan selnya secara biner; dan kelompok organisme sel prokariotik yaitu monera.
Sel eukariotik memiliki karakteristik yaitu ukuran sel yaitu 10 – 100 µm; memiliki membran inti dan ada anak inti sel atau nukleolus; ukuran ribosomnya kecil dan besar; memiliki organel bermembran ganda; flagela dibentuk dari berbagai mikrotubulus; di dalam membran plasma terdapat karbohidrat dan steroid; memiliki dinding sel di beberapa sel, seperti di sel tumbuhan yang tersusuk dari selulosa; memiliki sitoskeleton; pembelahan sel dilakukan secara mitosis dan meiosis; dan kelompok organsime sel eukariotik yaitu animalia, plantae, fungi, dan protista.

Bagian – bagian dari sel, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Pada sel hewan, membran sel merupakan selubung terluar dari sitoplasma. Pada sel tumbuhan, membran sel merupakan selubung sitoplasma yang berada di dalam dinding sel. 

Sitoplasma merupakan cairan di dalam membran plasma selain inti sel yang tersusun atas sitosol atau berbentuk seperti gel atau bersifat koloid, sitoskeleton atau rangka sel dan terakhir, organel – organel.

Inti sel hanya dimiliki oleh sel eukariot karena merupakan bagian yang paling mencolok di sel dan dibatasi oleh membran inti. Di dalam inti sel ini terdapat anak inti sel atau nukleolus merupakan tempat pembentukan dan pematangan RNA ribosomal. 

Organel – organel sel terdiri dari inti sel atau nukleus, membran plasma, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, mitokondria, periksisom, dinding sel, lisosom, sentrosom, vakuola, plastida, dan vesikula. Masing –masing organel dapat dijelaskan sebagai berikut.

Inti sel atau nukleus diselubungi oleh selaput inti yang bermembran ganda dan berpori. Inti memiliki nukleolus yang memproduksi DNA dan ribosom. Ribosom berbentuk bulat tersusun dari RNA dan protein. 

Retikulum edoplasma terbuat dari kantung – kantung pipih dengan membran tunggal yang dinamakan dengan sisterna. Badan golgi berbentuk tumpukan kantung – kantung pipih yang bermembran tunggal. 

Mitokondria merupakan organel bermembran ganda berperan untuk respirasi seluler. Lisosom merupakan kantung bulat membran tunggal, mengandung enzim hidrolase yang bermanfaat untuk mencerna zat. 

Peroksisom berbentuk kantung bulat dengan membran tunggal, mengandung enzim oksidatif, seperti katalase. Sentrosom terdiri dari dua setriol, dibentuk dari protein mikrotubulu yang berperan dalam membentuk benang – benang spindel pada saat pembelahan sel. 

Membran plasma terdiri dari dua lapis fosfolipid dengan protein dan rantai karbohidrat yang berperan sebagai pendukung bentuk sel, pelindung, pengatur pergerakan zat keluar atau masuk sel. 

Dinding sel adalah pelapis terluar setelah membran sel pada bakteri, sel tumbuhan, dan jamur. Dinding sel berbentuk kaku dan keras. Pada tumbuhan, komposisi utama dinding sel yaitu selulosa. Pada jamur dinidng sel berupa zat kitin. Pada bakteri, dinding sel yaitu peptidoglikan. 

Plastida umumnya ditemukan di sel tumbuhan dan ganggang yang berperan sebagai pembuat dan penyimpan berbagai senyawa kimia yang dibutuhkan oleh sel. Vakuola merupakan kantung bermembran tunggal yang berisi cairan. Vesikula merupakan kantung bermembran tunggal yang bermanfaat sebagai penyimpan atau transpor zat di sel.

Sel hewan atau sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan yaitu 
  1. Sel hewan: Bentuk sel tidak tetap, tidak memiliki plastida, tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki vakuola, kalaupun ada, ukuran vakuolanya kecil dan bersifat sementara, dan memiliki sentrosom dan lisosom. 
  2. Sel tumbuhan: Bentuk sel tetap, memiliki dinding sel, memiliki plastida, mempunyai vakuola dengan ukuran yang besar, dan tidak memiliki sentrosom dan lisosom.

Demikian penjelasan tentang struktur dan fungsi sel. Semoga bermanfaat.

Komentar